Jumat, 03 Juni 2011

Protokol Routing

Resume Pert 9
Protokol Routing

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP) karena protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988).
Ada tiga versi dari Routing Information Protocol:
1.      RIPv1
Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
2.      RIPv2
RIPv2 adalah Standar Internet STD-56. RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan guna meningkatkan kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast.
3.      RIPng
RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), dalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya.

Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah
      1.      Dukungan dari jaringan IPv6.
    2.  RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, ada saat itu, seharusnya  menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
     3.      RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
    4.      RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) ter

Protokol Routing
Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
- RIP       – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector
- IGRP    – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector
- OSPF    – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state
- EIGRP  – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector
- BGP      – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector

protokol routing interior/eksterior


autonomous system

Masing-masing AS harus memiliki nomor identitas 16-bit, yang dikeluarkan oleh ARIN atau provider untuk menggunakan protokol routing seperti IGRP dan EIGRP.

Kesimpulan
- Routing adalah proses bagaimana router melewatkan paket ke jaringan yang dituju
- Routing protokol adalah komunikasi yang digunakan antar router-router
- Routing protokol mengijinkan satu router untuk sharing informasi dengan router-router lain berdasarkan jaringan yang ia ketahui dan jalur terbaik ke jaringan tersebut
- Algoritma routing dapat diklasifikasikan sebagai satu dari dua kategori, distance vector atau link-state
- Autonomous system (AS) adalak kumpulan dari jaringan-jaringan dalam satu pengawasan administrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar